Geng pelajar yang kerap terbentuk dengan berbagai nama dan karakter perlu diberikan perhatian dari berbagai pihak.
Wakasatreskrim Poltabes Jogja AKP Sudarmanto mengatakan sekolah harus lebih banyak berperan memberikan dorongan sekaligus kontrol kepada pada siswanya. Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Jogja, Adi Waluyo mengungkapkan tawuran itu akibat provokator.
Menurutnya sejumlah pelajar merasa panas dengan provokator yang diterimanya, lantas kemudian memberikan pelawanan kepada pelajar yang dituju. Di samping itu, ia menyikapi jika aksi nekad tersebut tak lepas dari kegiatan siswa di luar kegiatan sekolah.
Menurutnya ada juga siswa-siswa yang membentuk kelompok atau semacam geng sendiri di luar sekolah yang biasanya tidak terkontrol, “Kemarin kan hanya 8 orang anak, itu tidak ada satu persen dari total 1.088 siswa kita, padahal yang lain bagus semua,” ujarnya.
Ia sendiri mengaku telah lama mengadakan upaya pendekatan dan pembinaan bagi semua siswa sebagai antisipasi. “Bahkan sudah ada sinergi antar kepala sekolah juga, itu [tawuran] hanya karena provokator saja,” imbuhnya.
Menurutnya, pihaknya akan memberikan sanksi kepada pelajarnya. Di sisi lain, Kaur Binkops Reskrim Poltabes Jogja AKP Fajar Gemilang mengatakan, pelajar yang terjaring dalam aksi tawuran tersebut langsung dipulangkan. Dikatakannya, dalam pemeriksaan yang dilakukan, pihaknya tidak mendapati sejumlah barang bukti yang memberatkan.
http://www.harianjogja.com/2009/harian-jogja/kota-jogja/waspadai-geng-pelajar-135442