Informasi yang dihimpun Tribun Jogja menyebutkan, pemicu tawuran antar kedua sekolah yang sudah bermusuhan sejak lama itu, diawali dari munculnya informasi siswa SMK Piri akan mendatangi SMK Muhammadiyah 3 (Muga) untuk mengajak tawuran.
Lantaran tak ingin sekolahnya didatangi siswa Piri, sekitar 20 rombongan bermotor siswa SMK Muga meluncur ke arah ke Piri yang berada di seputaran Stadion Mandala Krida. Sebagian dari mereka menggunakan senjata seperti besi, ruyung dan sempat terlihat membawa senjata tajam.
“Tiba tiba saya dipukuli, mereka yang datang dari belakang, tak tau juga alasanya apa,”kata Oki Setiawan Siswa SMK Piri yang menjadi korban.
Oki mengaku tak tahu menahu sebab sedang berada dipinggir jalan menunggu teman pulang sekolah. Akibatnya, kepala bagian belakang mengalami luka hingga mengeluarkan darah serta sempat dirawat di rumah sakit.
Saat Oki dihajar beramai-ramai oleh siswa siswa SMK Muga, patroli Satpol PP Pemkot Yogyakarta sedang melintas melakukan operasi pembersihan spanduk tak berijin yang berada di wilayah kota Yogyakarta.
“Anak itu dihajar beramai-ramai, ada yang menggunakan besi, tampak juga membawa senjata tajam. Melihat itu, kami kemudian melakukan pengejaran terhadap beberapa siswa pelaku hingga ada beberapa yang tertangkap,”kata Hermawan anggota Satpol PP Pemkot Yogya.
Jika tak ada patroli melintas, korban pasti sudah habis dipukuli puluhan siswa SMK Muhammadiyah 3. Sebagaian dari mereka berhasil kabur melarikan diri setelah petugas datang ke lokasi.
Sedangkan yang berhasil diamankan hingga Sabtu, (1/10), siang sekitar pukul 13.24 WIB masih diperiksa di Mapolsek Umbulharjo. Mereka antara lain, Dimas Agung, Gumilang, Muh Reza masing masing siswa berbagai tingkat kelas di SMK Muhammadiyah 3.
“Saya cuma diajak saja saat berada di sekolahan, ada kabar sekolah kita mau didatangi anak Piri. Masalah apa kita juga tak tahu tapi permusuhan seperti ini udah lama tinggalan dari alumni-alumi,”kata seorang dari mereka.
Dia mengaku, sebelunya siswa SMK Muhammadiyah 3 juga pernah menjadi korban serangan dari SMK Piri, bahkan waktu itu, rekannya mendapatkan luka bacok saat terjadi bentrok antar kedua sekolah yang selalu bersitegang sejak dahulu.
Mendengar kabar terjadi bentrok pelajar di wilayahnta, Wakapolresta Yogyakarta AKBP Darmanto tampak datang langsung di Makopolsek Umbulharjo. Dia mengaku prihatin dengan tradisi tawuran yang terjadi antar siswa di Yogyakarta yang mendapat julukan Kota Pelajar.
“Nanti akan akan ditangani polsek Umbulharjo untuk proses kelanjutanya. Kami berharap tak ada lagi permusuhan antar sekolah lagi,”kata Wakapolres.
(STPR vs MZA)
http://jateng.tribunnews.com/2011/10/01/smk-piri-i-tawur-lawan-smk-muh-3