Rabu, 14 Desember 2011

Gara-gara saling ejek di Facebook

Setelah memeriksa 12 orang siswa yang diduga terlibat aksi pengeroyokan pemuda di Gondokusuman, Poltabes Jogja Selasa (22/12) siang kemarin, telah menahan satu tersangka.

Sementara Dinas Pendidikan Kota Jogja (Disdik), pa da hari yang sama, telah memanggil beberapa kepala se kolah dan meminta mereka meredam gejolak di sekolah pasca tawuran yang me nyebabkan satu orang meninggal yang terjadi Minggu (20/12) dini hari lalu.

Kapoltabes Jogja, AKBP Ahmad Dofi ri mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa 12 orang dalam penyelidikan kasus pengeroyokan pada Minggu lusa.

Dia berkata, dari 12 orang yang telah diperiksa, satu di antaranya sudah ditahan dan lima lainnya masih diperiksa secara mendalam.

Menurutnya, satu tersangka telah ditahan karena terbukti membawa pedang. Meski demikian, Kapoltabes Jogja juga tidak menyebut nama atau inisial orang yang ditahan. Kemungkinan bertambahnya tersangka, masih cukup terbuka karena penyelidikan terus berlangsung.

Sementara itu, dalam pertemuan Disdik dan sejumlah kepala sekolah, dibahas mengenai munculnya kondisi antar sekolah yang kini sedang dalam suasana ‘panas’. Pasalnya siswa sekolah langganan tawuran garagara saling ejek di facebook (FB).

“Tantang-tantangan itu bermula dari FB, tetapi antar pelajar bukan alumni,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Syamsuri, di sela-sela pertemuan para kepala sekolah, Selasa (22/12).

Akumulasi suasana ‘panas’ di FB itu, pecah pada tawuran pemuda yang terjadi Minggu (20/12) dini hari. Tawuran itu melibatkan siswa salah satu SMA swasta di Jogja dan memakan korban seorang mahasiswa alumni SMA 6 Jogja. “Itu sudah kesekian kali dipicu nyek-nyekan di facebook,” tambah Syamsuri.

Menghindari permasalahan sama terulang, harap dia, pihak sekolah diminta meredam gejolak di sekolah. “Kami minta kepala sekolah mampu meredam agar tidak ada pertentangan lanjut,” imbau Syamsuri.

Pertemuan antar kepala sekolah kemarin, tidak mengungkap detik-detik sesaat sebelum tawuran pecah. Pertemuan hanya mengungkap, malam itu korban yang alumni SMA 6 sedang merayakan ulang tahun di Bundaran UGM.

Setelah acara bersama teman-temanya di Bundaran UGM selesai, mereka menuju ban taran Code di dekat masjid Syu hada’ mencari makanan ringan. Naas, saat di Jalan Suroto korban dikeroyok dan menyebabkan satu korban tewas bernama Teofi lus Uki Caesar Kusuma dan dua di antaranya menabrak tiang telepon.

Menanggapi adanya panggilan DPRD Kota Jogja terkait maraknya kekerasan remaja, ujar Syamsuri, Disdik mengaku siap memberikan penjelasan atas aksi tawuran pelajar yang masih sering terjadi di kota ini.

Wuryadi, Ketua Dewan Pendidikan DIY berpendapat, ta wuran pelajar sekarang sering dipicu masalah remeh temeh. Semisal dipicu saling ejek identitas sekolah, saling ejek di perlombaan dan sebagainya.

Dia menegaskan, kenakalan remaja di Jogja tergolong tidak normal. Pasalnya kenakalan normal terjadi secara sporadis, sedangkan fenomena di Jogja kenakalan terus terjadi secara berulang. Sehingga seolah kejadian itu terstruktur.


http://www.harianjogja.com/2009/harian-jogja/kota-jogja/gara-gara-saling-ejek-di-facebook-136786

| Free Bussines? |