Informasi yang dihimpun Harian Jogja, aksi perkelahian itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di area persawahan sebelah utara SMAN 1 Seyegan.
Awalnya, sepulang sekolah, para pelajar langsung bersiap kembali ke rumah, untuk kemudian datang kembali ke sekolah guna mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Namun begitu pulang beberapa pelajar yang melewati jalan di sebelah utara sekolah, tiba-tiba diadang oleh puluhan pelajar yang diduga merupakan gabungan dari sekolah SMK Jamblangan, Seyegan, serta SMK dan SMA Sedayu, Bantul. Tercatat satu pelajar yang belum teridentifikasi menjadi korban pengeroyokan tersebut.
Setelah dikeroyok, mereka langsung melarikan diri ke rumah penduduk sekitar. Beberapa saat kemudian, rekan-rekannya yang masih berada di sekolah segera menuju ke lokasi perkelahian. Namun, kelompok pelajar pelaku pengeroyokan sudah melarikan diri.
Selang beberapa saat, ada isu yang menyebut SMAN 1 Seyegan akan diserang sehingga para siswa langsung mempersiapkan diri di depan sekolah.
Jajaran Polsek Seyegan dipimpin oleh Kapolsek, AKP Supardi langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan dibantu oleh jajaran Samapta Polres Sleman.
Tak hanya itu, Kapolsek juga memerintahkan jajarannya untuk menyisir jalan-jalan di sekitar sekitar Desa Margoagung, namun tidak menemukan gerombolan pelajar dalam jumlah yang besar.
Kapolsek Seyegan, AKP Supardi yang ditemui di lokasi mengatakan biasanya pada hari Sabtu banyak sekolah yang pulang lebih cepat dari biasanya. Begitu juga dengan para guru yang langsung pulang, sehingga pengawasan terhadap pelajar menjadi longgar yang akhirnya mereka leluasa bergerombol dan terlibat tawuran.
Pihak sekolah, kata Supardi, juga kurang koordinasi dengan sekolah lainnya yang biasa terlibat aksi tawuran. "Seharusnya koordinasi agar jam pulang sekolahnya tidak bersamaan", jelas Kapolsek.