Berdasarkan forum dialog yang digelar Poltabes beberapa hari lalu, teridentifikasi sedikitinya da 16 geng pelajar. Langkah pembinaan pun ditempuh pihak Poltabes bersama instansi terkait Pemkot Yogyakarta untuk menekan terjadinya kerusuhan dan tawuran antarpelajar. "Masalah tauran dan kenakalan pelajar ini memang menjadi bahasan kami dalam rapat bersama DPRD Kota siang ini," ungkap Kabag Bina Mitra Poltabes Yogyakarta Kompol Widodo di DPRD Kota Yogyakarta, Rabu 27/2/2008) siang.
Sementara itu, dari hasil identifikasi Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Yogyakarta, ada delapan geng pelajar dari delapan SMA swasta maupun negeri di wilayah Yogyakarta. Sebagai langkah cegah tangkal, Dintib makin aktif menggelar razia siswa bolos sekolah selama dua pekan terakhir.
Dalam forum rapat Komisi I DPRD Kota Yogyakarta bersama Poltabes dan instansi terkait itu, muncul sejumlah wacana termasuk pembubaran geng-geng pelajar yang telah teridentifikasi itu. Sementara pendapat lain lebih memilih untuk melakukan tindak pencegahan, ketimbang membubarkan geng.
Anggota komisi I DPRD Kota Yogyakarta Yusron Ahmadi, pembubaran geng pelajar dirasa tidak perlu dilakukan. "Mereka itu geng liar, yang tidak dibentuk oleh pihak manapun. Artinya, kalu mau dibubarkan, pertanyaannya apa yang akan dibubarkan, karena yang mebentuk kan tidak ada," ujar Yusron.
Sementara itu menurut pejabat Bagian Pengembangan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Hamim Zarkasih, saat ini pelajar kurang memiliki wadah untuk berekspresi. "Pelajar memang butuh ruang berekspresi yang luas. Tidak hanya kegiatan ekstra di sekolah. Sebab, ekstrakurikuler di sekolah realitanya lebih mengarah pada memberi beban kepada siswa," jelas Hamin yang tengah menngerjakan desertasi dengan tema tawuran pelajar.
http://news.okezone.com/read/2008/02/28/1/87353/poltabes-yogya-identifikasi-16-geng-pelajar