Yogyakarta - Buntut diserangnya SMA Bopkri 2 oleh ratusan pelajar SMA lain di Yogyakarta, para pelajar di SMA itu dipulangkan lebih awal. Selama seminggu, mulai hari Rabu (5/9/2007), mereka juga diminta tidak mengenakan seragam sekolah. Keputusan tersebut diambil setelah pihak SMA 2 Bopkri berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Kepolisian Kota Besar Yogyakarta. Semua sekolah yang diduga ikut terlibat aksi penyerangan juga diminta meredam dan menenangkan para siswa. Di SMA Bopkri 2, di Jl Jenderal Sudirman Yogyakarta, hari ini Selasa (4/9/2007) setelah jam pelajar kedua, pihak sekolah langsung memberikan pengarahan kepada siswa. Kepala Sekolah Drs Priyanto kepada wartawan mengatakan pihak sekolah meminta semua siswa untuk tenang dan tidak terpancing emosi yang bisa merugikan sendiri. "Mulai besok hingga tanggal 12 September, sekolah memutuskan siswa boleh berpakaian bebas, tapi bukan pakai kaos. Yang penting sopan," katanya. Dia mengkhawatirkan bila siswa tetap berseragam biasa, yakni pakaian putih dan abu-abu dengan badge identitas sekolah, akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini juga untuk menghindari keributan di tengah jalan saat siswa berangkat atau pulang sekolah. Selain itu, kata dia, semua jam mata pelajaran juga dikurangi masing-masing 10 menit. Dengan demikian waktu pulang sekolah juga lebih awal. Sekitar pukul 11.30 WIB, siswa sudah bisa pulang ke rumah. "Ini untuk menghindari agar siswa tidak bertemu di jalan dengan sekolah-sekolah yang kemarin mau menyerang. Kami juga meminta siswa langsung pulang ke rumah, tidak usah mampir-mampir atau pergi ke tempat lain," katanya. Sementara itu berdasarkan pantauan detikcom, sejumlah aparat keamanan masih tampak menjaga gedung SMA Bopkri 2.
Terusan dari : http://jogja-riot.blogspot.com/2011/05/awal-mula-oestad-vs-pastoer.html
(RIB)
http://www.detiknews.com/read/2007/09/04/112727/825395/10/siswa-sma-bopkri-2-pulang-dini
| Free Bussines? |