Sabtu, 18 Februari 2012

Tawuran Siswa SMP di Yogyakarta Bukan Konflik SARA

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Mustaqim membantah tawuran pelajar yang belakangan sering terjadi antar siswa SMP di Kota Yogyakarta berhubungan dengan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Mustaqim menegaskan, konflik yang melibatkan pelajar dari beberapa sekolah tersebut merupakan kasus kriminal murni secara perorangan.

“Sesuai fakta yang ada, itu kriminal murni. Sifatnya komunitas (genk pelajar), bukan sekolahnya. Sasaran yang dituju kemudian kepada sekolah dan hal itu dudukung kawan-kawannya,” tegas Mustaqim di Yogyakarta, Sabtu (21/1).

Mustaqim juga membantah jika dirinya menetapkan status Siaga Satu bagi Kota Yogyakarta terkait tawuran pelajar SMP tersebut. Ditegaskannya, hingga saat ini situasi Kota Yogyakarta tetap aman dan terkendali.

“Tidak ada status Siaga Satu, hanya kegiatan ditingkatkan saja. Titik-titik sekolah yang ada perkumpulan massa kami pantau. Siswa yang berkumpul usai pulang sekolah segera kami bubarkan dan diperintahkan untuk pulang,” terang Mustaqim.

Hingga saat ini, tegasnya, puluhan pelajar telah berhasil diamankan petugas Polresta Yogyakarta dengan berbagai kasus pelanggaran yang dilakukan. Para pelajar yang ditangkap tetap akan diproses dan diberikan pembinaan.

“Konteksnya saya proses hukum, biar ada efek jeranya. Kami panggil juga orang tua dan pihak sekolah masing-masing. Kami juga mengedepankan proses pembinaan,” tegasnya.

Diberitakan, dalam minggu ini terjadi beberapa kali aksi penyerangan yang dilakukan siswa SMP di wilayah Kota Yogyakarta. Permasalahan ini lalu berkembang di jejaring sosial yang kemudian memicu terjadinya penyerangan. Buntut dari itu, salah satu sekolah di kawasan Umbulharjo jadi sasaran perusakan dan pelemparan siswa.

http://krjogja.com/read/115751/tawuran-siswa-smp-di-yogyakarta-bukan-konflik-sara.kr

| Free Bussines? |