Perkelahian pelajar dari dua sekolah tersebut terjadi di Jalan Kapas, dekat kompleks SMA Muha. Dua pelajar terluka serta 27 siswa ditangkap dan dibawa ke Mapolresta Jogjakarta.
Radar Jogja (JPNN Group) melaporkan, bentrokan bermula ketika puluhan siswa SMK Piri 1 berkonvoi melewati Jalan Kapas, dekat kampus SMA Muha. Saat itu puluhan siswa SMA Muha berada di luar sekolah. Kemudian, dua kelompok tersebut saling ejek. Mereka juga saling lempar batu.
Penjaga SMA Muha Nuryono mengatakan, ketika itu di sekolahnya akan dilaksanakan salat Duhur berjamaah. Namun, mereka dikejutkan raungan konvoi kendaraan yang melintas di depan sekolah. Nuryono segera menutup gerbang sekolah.
’’Para siswa yang berada di luar tersebut yang tiba-tiba melempari kami,’’ ujar Nuryono saat ditemui di pos penjagaan SMA Muha kemarin (26/5). Siswa yang berada di dalam sekolah kemudian membalas melempar. Aksi saling lempar berhenti.
Tak lama berselang siswa SMK Piri 1 kembali datang ke SMA Muha. Jumlahnya lebih banyak daripada rombongan awal. Sejumlah polisi sudah berjaga di sekitar SMA Muha. Polisi berusaha membubarkan para siswa itu. Tampak juga polisi mencabut pistol dan melepaskan tembakan ke udara.
Dari hasil pemeriksaan terhadap 27 siswa yang ditangkap, polisi menemukan dua linggis, satu celurit, dan gir motor yang dimodifikasi menjadi senjata. Puluhan pelajar itu kemudian dijemur sekitar sejam di halaman mapolresta.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogjakarta Edy Heri Suasana berjanji bakal memanggil Kasek dua sekolah tersebut. ’’Saya memahami, mengontrol anak sebanyak itu tidak mudah,’’ ujarnya.
(STEPIRO vs RANGER)
http://www.jpnn.com/read/2012/05/27/128589/Usai-Pengumuman,-Siswa-Dua-Sekolah-Tawuran-