Sabtu, 23 Februari 2013

Cah Sang Timur dikliteh

Patrisius Valerian (18) pelajar SMA Sang Timur Kota Yogyakarta mengalami luka parah akibat dianiaya sekelompok orang tak dikenal. Korban terluka parah akibat bacokan senjata tajam dan mengalami patah kaki.

Korban yang biasa disapa Patrik dianiaya hari Minggu (10/2/2013) dini hari di dekat Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Korban saat ini masih terbaring di RS Bethesda Yogyakarta untuk menjalani operasi.

Akibat penganiayaan, korban mengalami patah kaki kanan dan 13 luka akibat bacokan senjata tajam. Selain itu, motor milik rekan korban yang digunakan saat berboncengan dibakar habis oleh sekelompok pemuda tak dikenal tersebut.

Patrik dianiaya saat bersama 8 orang rekannya melewati Jalan Kapas selatan Stadion Mandala Krida. Di tempat itu, dia bersama teman-temannya dicegat sekelompok orang tak dikenal.

Tiga rekannya yang berboncengan bisa melarikan diri. Sementara itu Patrik dan Topan langsung tidak bisa melarikan diri karena sudah dihadang.

Patrik dikeroyok dan dipukuli. Kaki kanannya dibacok menggunakan pedang hingga patah dan sekujur tubuhnya terdapat 13 luka. Motor Yamaha Mio milik Topan yang dikendarai Patrik juga dibakar habis hingga tinggal kerangka saja.

Warga sekitar kemudian memberikan pertolongan dengan mengontak Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta. PBK kemudian membawa Patrik ke RS Bethesda Yogyakarta.

Kasus penganiayaan itu baru dilaporkan oleh orangtuanya Aloysius Sony BL De Rosary baruy dlaporkan ke Polsek Umbulharjo pada hari Sabtu (16/2/2013).

Awalnya Sony mengaku setelah penganiayaan yang menimpa anaknya itu, pihaknya tidak ingin melaporkan ke polisi. "Sebenarnya saya tidak ingin memperpanjang masalah. Biar kasus ini menjadi permenungan bagi keluarga saya. Saya juga tidak mengharapkan apapun dari pelaku," kata Sony.

Namun tujuh hari setelah itu atau pada hari Sabtu (16/2/2013) dirinya kemudian membuat laporkan ke Mapolsek Umbulharjo. Sonny mengaku pada awalnya juga tidak ingin menceritakannya.

Namun kemudian dia berpikir ada baiknya jika kasus ini menjadi koreksi bagi seluruh stakeholder pendidikan di Yogyakarta. Dirinya juga akan memaafkan siapapun pelakunya, dan tidak menuntut apa-apa dari para pelaku yang diperkirakan berjumlah sekitar 10 orang.

"Saya berharap cukup anak saya yang menjadi korban terakhir, jangan sampai ada korban lain. Ini juga menjadi pelajaran semua orangtua agar mengawasi anaknya untuk tidak keluar dimalam hari," ujar Sony.


http://news.detik.com/read/2013/02/19/002922/2173443/10/pelajar-sma-di-yogya-dianiaya-sekelompok-orang

| Free Bussines? |