Dari hasil pengejaran terhadap puluhan siswa yang melakukan aksi tawuran, polisi hanya berhasil mengamankan dua orang pelajar. Kedua pelajar itu adalah HM (18) dan AN (18) yang mengaku dari SMA 10 Kota Yogyakarta. Saat diamankan, keduanya mengalami luka lecet pada lengan akibat lemparan batu.
"Kita tawurannya pas terakhir-terakhir. Kita hanya ikut-ikutan teman-teman lainnya malah ikut kena lemparan dan ditangkap. Belum melempar malah kelempar dan ikut tertangkap pak polisi," ungkap AN salah satu pelajar saat ditemui wartawan di Mapolsek Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Dari hasil informasi yang dihimpun merdeka.com di tempat kejadian tawuran, tawuran berawal sekitar pukul 16.00 WIB, datang rombongan pelajar yang diduga dari SMA 10 Kota Yogyakarta.
Mereka datang dengan mengendarai sekitar 12 unit sepeda motor tanpa menggunakan helm dan berhenti di depan pintu gerbang SMA Muhammadiyah 3 di Jalan Kapten Tendean, Kota Yogyakarta.
"Awalnya hanya terjadi pembicaraan. Tetapi lama kelamaan mereka saling bantah membantah dan saling ejek mengejek. Hingga akhirnya pecahlah tawuran dan aksi saling lempar antar dua masa SMA itu," ungkap Aditya (23) salah satu saksi mata kejadian yang merupakan penjaga konter HP di depan SMA Muhammadiyah 3 Kota Yogyakarta kepada merdeka.com Selasa(19/2) sore.
Saling melempar batu dan baku hantam dengan tangan menggenggam batu tak terhindarkan. Tawuran sempat mengakibatkan arus lalu lintas jalan raya Kapten Tendean tersendat. Selain itu sebanyak tiga unit sepeda motor milik siswa SMA 10 Kota Yogyakarta mengalami kerusakan cukup parah.
Tawuran dan aksi saling lempar itu, membuat beberapa toko dan konter langsung tutup.
Upaya warga dan Polsek Wirobrajan untuk menghalau dan membubarkan tawuran itu sempat mengalami kesulitan. Pasalnya, para pelajar nekat tetap baku hantam dan saling lempar batu meski mengetahui petugas datang dengan mobil patroli.
Saking sulitnya tawuran itu dilerai, petugas terpaksa langsung menembakkan senjata api berupa pistol ke udara sebanyak tiga kali.
"Saya dengar sekitar ada suara tiga kali tembakan ke atas. Tapi saya takut kaca konter pecah kena lemparan jadi saya langsung tutup saja. Daripada nanti barang-barang saya seperti kaca etalase dan handphone rusak," tegasnya.
Hingga malam ini, kedua pelajar SMA Negeri 10 Kota Yogyakarta ini masih menjalani pemeriksaan. Selain itu, petugas aparat kepolisian dalam membubarkan dan berupaya mengamankan siswa tidak menemukan adanya senjata tajam. Polisi sampai juga berupaya memanggil pihak sekolah dan kedua orangtua siswa. Baik dari SMA Negeri 10 maupun SMA Muhammadiyah 3 Kota Yogyakarta.
(SMT vs GXR)
http://www.merdeka.com/peristiwa/bubarkan-tawuran-pelajar-yogya-polisi-tembakkan-pistol.html
JOGJA-Polisi dari Polsek Wirobrajan Jogja mengamankan dua pelajar yang mengaku dari SMA 10 Jogja. Mereka terlibat tawuran di depan SMA Muhammadiyah 3 Jogja.
Personel Polsek Wirobrajan yang datang ke tempat kejadian perkara tak mampu menghentikan tawuran, Selasa (19/2/2013). Kedua kelompok pelajar yang saling berseteru tetap saja saling baku hantam.
Merasa tindakannya tak digubris, aparat Polsek Wirobrajan lantas mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke udara.
”Kurang lebih tiga kali. Karena saya takut, kios saya lantas segera saya tutup,” ujar Setiawan, salah seorang warga.
Tawuran antara siswa SMA 10 Jogja dan SMA Muhammadiyah 3 Jogja itu terjadi pukul 16.00 WIB. Dua kelompok terlihat saling baku hantam dengan tangan menggenggam batu.
”Awalnya, sekitar 12 motor datang. Lalu di depan SMA Muhammadiyah 3 mereka bertemu pelajar sekolah itu [SMA Muhammadiyah 3]. saya melihat mereka saling bersitegang. Tak lama kemudian mereka akhirnya saling lempar batu,” kisah Setiawan.
Meski tak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun beberapa pelajar terlihat mengalami luka akibat lemparan batu dan pecahan pot tanaman. Selain itu, tiga unit sepeda motor yang diduga milik pelajar SMA 10 rusak parah.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, kedua pelajar yang diamankan di Polsek Wirobrajan tersebut masing-masing berinisal HM (18) dan AN (18). Hingga Selasa (19/2) malam, keduanya masih menjalani pemeriksaan di Polsek Wirobrajan tersebut.
(GXR vs SMT)
http://www.harianjogja.com/baca/2013/02/19/tawuran-pelajar-sma-10-sma-muhammadiyah-3-jogja-berkelahi-380910
Aksi tawuran pecah di depan SMA Muhammadiyah 3 Kota Yogyakarta tepatnya di Jl. Kapten Tendean Kota Yogyakarta Selasa (19/2) sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi. Tidak ada korban jiwa dalam tawuran pelajar itu. Namun, sebanyak dua siswa diamankan usai polisi melepaskan tiga kali tembakan peringatan.
Dari hasil pengejaran terhadap puluhan siswa yang melakukan aksi tawuran, polisi hanya berhasil mengamankan dua orang pelajar. Kedua pelajar itu adalah HM (18) dan AN (18) yang mengaku dari SMA 10 Kota Yogyakarta. Saat diamankan, keduanya mengalami luka lecet pada lengan akibat lemparan batu.
"Kita tawurannya pas terakhir-terakhir. Kita hanya ikut-ikutan teman-teman lainnya malah ikut kena lemparan dan ditangkap. Belum melempar malah kelempar dan ikut tertangkap pak polisi," ungkap AN salah satu pelajar saat ditemui wartawan di Mapolsek Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Dari hasil informasi yang dihimpun merdeka.com di tempat kejadian tawuran, tawuran berawal sekitar pukul 16.00 WIB, datang rombongan pelajar yang diduga dari SMA 10 Kota Yogyakarta.
Mereka datang dengan mengendarai sekitar 12 unit sepeda motor tanpa menggunakan helm dan berhenti di depan pintu gerbang SMA Muhammadiyah 3 di Jalan Kapten Tendean, Kota Yogyakarta.
"Awalnya hanya terjadi pembicaraan. Tetapi lama kelamaan mereka saling bantah membantah dan saling ejek mengejek. Hingga akhirnya pecahlah tawuran dan aksi saling lempar antar dua masa SMA itu," ungkap Aditya (23) salah satu saksi mata kejadian yang merupakan penjaga konter HP di depan SMA Muhammadiyah 3 Kota Yogyakarta kepada merdeka.com Selasa(19/2) sore.
Saling melempar batu dan baku hantam dengan tangan menggenggam batu tak terhindarkan. Tawuran sempat mengakibatkan arus lalu lintas jalan raya Kapten Tendean tersendat. Selain itu sebanyak tiga unit sepeda motor milik siswa SMA 10 Kota Yogyakarta mengalami kerusakan cukup parah.
Tawuran dan aksi saling lempar itu, membuat beberapa toko dan konter langsung tutup.
Upaya warga dan Polsek Wirobrajan untuk menghalau dan membubarkan tawuran itu sempat mengalami kesulitan. Pasalnya, para pelajar nekat tetap baku hantam dan saling lempar batu meski mengetahui petugas datang dengan mobil patroli.
Saking sulitnya tawuran itu dilerai, petugas terpaksa langsung menembakkan senjata api berupa pistol ke udara sebanyak tiga kali.
"Saya dengar sekitar ada suara tiga kali tembakan ke atas. Tapi saya takut kaca konter pecah kena lemparan jadi saya langsung tutup saja. Daripada nanti barang-barang saya seperti kaca etalase dan handphone rusak," tegasnya.
Hingga malam ini, kedua pelajar SMA Negeri 10 Kota Yogyakarta ini masih menjalani pemeriksaan. Selain itu, petugas aparat kepolisian dalam membubarkan dan berupaya mengamankan siswa tidak menemukan adanya senjata tajam. Polisi sampai juga berupaya memanggil pihak sekolah dan kedua orangtua siswa. Baik dari SMA Negeri 10 maupun SMA Muhammadiyah 3 Kota Yogyakarta.
(GXR vs SMT)
http://www.kotajogja.com/berita/index/Bubarkan-tawuran-pelajar-Yogya,-polisi-tembakkan-pistol