Rabu, 29 Mei 2013

Pelajar Terlibat Tawuran di depan SMA Muhammadiyah 3 Yogya

Tawuran antar kelompok pelajar kembali pecah di Jl Kapten Tendean, depan SMA Muhamadiyah 3 Yogyakarta, Selasa (19/2/2013) sekitar pukul 16.00.

Dua kelompok, diduga antara pelajar SMA 10 Yogyakarta dan SMA Muhamadiyah 3 Yogyakarta, saling melempar batu serta baku hantam dengan tangan menggenggam batu. Insiden di jalan raya tersebut sontak mengakibatkan arus lalu lintas sempat tersendat sekitar 10 menit. Beberapa toko dan konter di tepi jalan itu langsung tutup agar tidak terkena lemparan batu.

Tidak ada korban jiwa dalam tawuran tersebut. Namun, beberapa siswa mengalami luka akibat lemparan batu serta pot tanaman. Tidak hanya itu, tiga sepeda motor, diduga milik siswa SMA 10 Yogyakarta, rusak parah dan langsung dibawa kabur pemiliknya.

Hiruk pikuk tawuran pelajar itu langsung termonitor petugas Polsek Wirobrajan yang berkantor tak jauh dari lokasi. Namun, upaya warga dan petugas untuk menghalau tawuran itu sempat mengalami kesulitan. Para pelajar nekat tetap baku hantam dan saling lempar batu meski mengetahui petugas datang dengan mobil patroli.

Saking sulitnya tawuran itu dilerai, petugas terpaksa menembakkan senjata api ke udara tiga kali. "Saya dengar sekitar tiga kali tembakan. Tapi saya takut kaca konter pecah kena lemparan jadi saya langsung tutup saja," ujar penjaga konter, di depan SMA Muh 3 Yogyakarta, Adit, usai kejadian, Selasa sore.

Menurutnya, semula pukul 16.00, datang rombongan pelajar yang diduga SMA 10 Yogyakarta, dengan sekitar 12 sepeda motor. Di depan SMA Muhamadiyah 3, rombongan itu bertemu pelajar Muga tersebut. Dua kubu terlibat pembicaraan saling bersitegang.

Di Mapolsekta Wirobrajan, dua pelajar mengaku dari SMA 10 Yogyakarta adalah HM (18) dan AN (18). Keduanya mengalami luka lecet pada lengan akibat lemparan batu. "Kami urutan terakhir. Hanya ikut-ikut malah ikut kena dan ditangkap. Belum ikut melempar tapi dipukuli," kata seorang di antaranya, ditemui di Mapolsek.

Hingga petang ini kedua pelajar masih menjalani pemeriksaan. Petugas belum menemukan adanya senjata tajam dalam tawuran itu. Petugas juga berusaha menghubungi guru dan orangtua pelajar tersebut.(*)


(SMT vs GXR)
http://jogja.tribunnews.com/2013/02/19/pelajar-terlibat-tawuran-di-depan-sma-muhammadiyah-3-yogya/
http://jogja.okezone.com/read/2013/02/20/510/764409/3-x-terdengar-tembakan-peringatan-tawuran-pelajar-di-yogya-bubar 
http://www.starjogja.com/2013/02/tawuran-pelajar-sma-10-sma-muhammadiyah-3-jogja-berkelahi/
Read More..

Selasa, 28 Mei 2013

Kericuhan Warnai Konvoi Kelulusan SMA di Bantul (kabarnya sih salah paham sama STEMSA)

Konvoi untuk merayakan kelulusan oleh para siswa berujung ricuh terjadi di depan SMAN 3 Bantul, Jumat (24/5/2013) siang. Akibatnya, sekolah tersebut menjadi sasaran pelemparan oleh beberapa oknum siswa peserta konvoi.

Kepala Sekolah SMAN 3 Bantul, Endah Harjanto menuturkan pada Tribunjogja.com, kejadian sekitar pukul 12.15 WIB. Saat itu dirinya beserta petugas Polres Bantul baru saja selesai menunaikan Salat Jumat, bersamaan itu, konvoi yang diikuti ratusan siswa dengan mengendarai sepeda motor melintas di depan SMAN 3 Bantul.

"Awalnya damai, namun rombongan konvoi barisan belakang tiba-tiba mendapat serangan lemparan batu oleh orang tak dikenal. Mereka pun tersulut emosi lantaran ada peserta konvoi yang terluka akibat lemparan tersebut, asalnya dari sebelah sekolah, karena marah mereka lalu melempari sekolah kami," ujarnya ditemui seusai kejadian, Jumat (24/5/2013).

Harjanto melanjutkan, agar tak terjadi hal-hal yang lebih mengkhawatirkan, petugas sempat memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali. Setelah itu peserta konvoi melanjutkan perjalanan ke arah barat.

"Kalau tak diberi tembakan peringatan mereka tak mau bergerak, untungnya mereka melanjutkan konvoi," ungkapnya.

Harjanto membenarkan, ada dua siswanya yang diamankan petugas berinisial Ad kelas 11 dan Ws kelas 12.  Menurutnya kedua siswanya tersebut diduga terlibat kericuhan.
"Mungkin sengaja diamankan supaya meredakan situasi yang sempat memanas," katanya.

Kapolres Bantul AKBP Dewi Hartati yang berkunjung ke SMAN 3 Bantul setelah menerima laporan anggotanya mengatakan, kejadian ini sudah ia prediksi sejak awal, sehingga ia memerintahkan pengamanan ekstra di semua sekolah.

"Saya udah ada feeling dari awal, ternyata kejadian. Konvoi memang tidak dilarang, tapi jangan melanggar aturan," tandasnya.

Dewi menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengamanan mulai tanga 24-26 Mei mendatang, hal ini dilakukan demi menjaga keamanan saat para siswa ini merayakan kelulusan."Saya terjunkan 1.400 personel khusus mengamankan kelulusan, jadi kita sudah antisipasi secara maksimal," ungkapnya.(*)


http://jogja.tribunnews.com/2013/05/24/kericuhan-warnai-konvoi-kelulusan-sma-di-bantul/
Read More..